Rasanya Diperlakukan Khusus oleh Ketua Organisasi? : Mengulas Buku "HUG ME" karya Haning Arum S.
Sampul novel Hug Me
Hug Me | Haning Arum S. | Sarasayu Samudro Publishing | 170 halaman | 62-385-0340-949
Rating 4 dari 5
Hai, hai, hai. Aku bawa novel dari penerbit indie lagi nih. Diliat dari foto & spesifikasi di atas, pasti udah tau lah yaaa penerbit mana yang novelnya akan aku ulas. Yups, lagi dan lagi aku membawa novel dari penerbit Sarasayu Samudro Publishing House, hehe jangan bosan-bosan, ya. Kayaknya setelahnya pun aku akan sering posting buku-buku terbitan mereka.
And guess what, novel yang akan aku review kali ini karya pimrednya SS Publishing! Wew, keren ga tuh pimred juga nulis novel padahal hari-harinya sibuk pol tapi masih bisa luangin waktu untuk berkarya, keren yah.🤩
Kalau kalian notice, ini bukan novel pertama karya pimred SS Publishing. Sebelumnya beliau juga sudah menulis novel, tapi memang kolaborasi. Judulnya Cinta Dua Dimensi, udah aku posting juga di blog ini. Yang belum mampir boleh klik di sini. Tapi mampirnya nanti aja ya setelah kelar baca ulasan novel Hug Me wkwkwk.
Bercerita tentang ketua organisasi bernama Yoda, lelaki tampan bergelimang harta yang memiliki karakter mudah sekali emosi. Membuat semua orang segan, bahkan takut padanya. Meski begitu, ada 1 gadis yang tidak setuju dengan pendapat orang-orang kebanyakan. Di matanya Yoda adalah laki-laki baik, lucu, perhatian, dan masih banyak hal positif lainnya. Gadis itu bernama Harum. Awalnya Harum tidak menyimpan curiga, lama-kelamaan ia jadi tau kenapa Yoda bersikap beda, hanya padanya seorang.
Jenis novel romance yang ringan, dibalut dengan kalimat yang sangat mudah dimengerti, jumlah halamannya ngga terlalu banyak, jadi ga perlu waktu banyak untuk melahap semua isinya. Cocok banget buat remaja atau siapapun pecinta novel romance.
Ga lengkap rasanya kalau cuma hal baiknya aja yg kita sebut. Karena setiap naskah pasti punya kelemahannya masing-masing, selayaknya manusia.
Minusnya novel ini menurutku, beberapa scene dijelaskan secara gamblang dengan kalimat. Yang menurutku, akan lebih baik kalau dibuat transparan biar pembaca yang menyimpulkan.
Contoh, di saat penulis mengungkap keahlian Yoda dan kakaknya adalah sama-sama mengerti dunia hacker (Kakak Yoda jauh lebih unggul). Menurutku akan lebih bagus kalau dibuat scene. Daripada hanya ditulis begini ... "Yoda menghubungi kakaknya yang mengerti dunia sadap menyadap."
Tapi coba kalau dibuat adegan juga, semisal ... "Seorang pria tengah asyik berkutat dengan PC-nya yang menampilkan ribuan abjad rumit, yang tak semua orang paham kegiatan apa yang sedang ia kerjakan. Tak lama senyum di bibirnya terbentuk, proses di komputernya sudah selesai, menampilkan info-info yang kliennya butuhkan. Segera saja ia menyimpan semua info menarik itu. Sebelum akhirnya ponselnya berdering. Nama adiknya. Pasti mau nambahin kerjaan. "Ya, halo," ujar Yoga, menerima panggilan adiknya."
Ini cuma menurutku pribadi, kalau dibuat adegan meski sederhana tapi masih jauh lebih effort dibanding cuma kalimat aja. Sekali lagi ini saranku aja ya, selera setiap orang kan beda-beda. Kalo aku lebih suka baca sesuatu yang ngga terang-terangan dikasih tau, minimal kita dikasih kesempatan buat nebak.
Entah karena kebanyakan asupan cerita misteri atau gimana, baca yang model ini bikin aku gampang bosan, udah gitu aku pun kurang suka genre romance. Overall, novel ini rekomen kok buat pecinta genrenya. Yang agak kritis kaya aku takutnya berpikiran sama.
Komentar
Posting Komentar