Benarkah Reinkarnasi itu Nyata? : Mengulas Buku "CINTA DUA DIMENSI" karya Haning Arum & Sunarto

Sampul buku Cinta Dua Dimensi 

Pernah dengar soal reinkarnasi? Apa kamu percaya kalau reinkarnasi itu benar-benar ada? Atau hanya sebuah kebetulan saja? Wait, apa itu reinkarnasi? Untuk kalian yang belum tau, reinkarnasi adalah suatu kepercayaan bahwa seseorang akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. 

Dalam cerita fiksi kita menemukan banyak sekali penulis membuat cerita soal reinkarnasi, di film juga. Ya kan? Sampai-sampai kita dibuat bingung sendiri, sebenarnya reinkarnasi itu benar-benar ada ga sih? Atau jangan-jangan cuma imajinasi penulis aja?๐Ÿ˜†

Kedua penulis yang berkolaborasi membuat novelet mungil ini menciptakan sebuah cerita reinkarnasi yang tidak biasa. Latar masa lalunya diambil dari zaman peperangan kerajaan tempo dulu, dan kembali bertemu di masa sekarang zaman yang sudah sangat canggih berteknologi.

Berikut spesifikasi novelet Cinta Dua Dimensi.

Judul : Cinta Dua Dimensi 
Penulis : Haning Arum & Sunarto
Penerbit : Sarasayu Samudro publishing house 
Tebal halaman : 95 halaman (cetakan ketiga)
ISBN : 978-623-92399-2-3

Part yang paling aku suka di halaman 26, di saat Puspa pertama kali bertemu dengan Samudro. Samudro yang hendak menghabisi nyawa Puspa karena gadis itu bersekongkol dengan pihak VOC dan mengkhianati negaranya sendiri.  Sebenarnya Puspa tidak mau melakukan semua ini, tetapi ia dan keluarganya sudah terlanjur terjerat perjanjian dengan VOC, yang mana jika tiba-tiba ia beralih pihak (membela negaranya sendiri) keluarganya akan dalam bahaya. Peperangan sengit antara Samudro dan Puspa pun terjadi.

Samudro ini karakternya nyeleneh, tipikal manusia-manusia yang kalo ngomong asal nyablak tanpa disaring dulu. Sementara Puspa karakternya emosian, ga sabaran, ga suka nanggapin hal menye-menye, pokoknya tipe-tipe cewe tegas nan kece dah. Jadi kalau keduanya ketemu selain adu pedang mereka adu mulut juga.๐Ÿ˜†

Sepintas novelet ini memang lumayan tipis dan ukurannya lebih kecil dari ukuran novel pada umumnya, jadi enak dibawa kemana-mana ga berat sama sekali dan ga makan tempat di tas, tetapi jangan kaget kalau isinya nggak setipis penampakan bukunya. 

Kenapa gitu? Yups, karena isi novelet mungil ini padat guys! Aku takjub dengan kedua penulis yang bisa memanfaatkan jumlah halaman yang tidak banyak menjadi sebuah karya fiksi yang konfiliknya menarik dan penyelesaian masalahnya clear tidak ada yang tertinggal. Great job! 

Sekilas juga jadi keinget alur drakor ga sih? Di masa lalu kedua tokoh bertemu di zaman kerajaan Joseon, lalu bertemu lagi di zaman sekarang yang sudah canggih. Yang mirip alur itunya aja sih, isi ceritanya jelas berbeda hehe. Ada yang bisa tebak ga drakor apa yang aku maksud hehe.

Novelet ini aku kasih bintang 4 dari 5.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapkan Tissue, Mari Menggalau Bersama : Mengulas Buku "SENJA, HUJAN, & CERITA YANG TELAH USAI" karya Boy Candra

Motel yang Terkena Sial karena Kedatangan Pembunuh : Kdrama "THE FROG"