Drakor Terseru Sepanjang Masa! : Kdrama "REPLY 1988"

Poster drakor Reply 1988, sumber : Pinterest 

Wah posternya ramai sekali, berasa ngeliat orang sekampung foto bareng. Eits, tapi itu bukan sekampung ya, Guys. Yang ada di foto itu dari 5 keluarga (itupun masih ada yang belum ikut) dan mereka semua bertetangga. Mungkin sudah ada yang bisa menebak drama ini bercerita tentang apa? 

Kalau hanya menilai dari poster, terlihat seperti drama genre slice of life ya. Yang saling hidup rukun bertetangga, kayak budaya di negara kita hehe. Memang betul, genre itu tetapi ada lagi. Ada genre romance-nya, comedy, perjuangan menjalani hidup, persahabatan, rukun bertetangga, apalagi Guys? Ada yang kurang ga? Coba tambahin di komen yuk. Semua genre ini dikemas dengan sangat baik dalam 1 drama. Porsi per-genre nya bener-bener pas gada yang kurang atau kelebihan. Menurutku, drama ini cocok ditonton kapan aja. Mau ditonton pas baru rilis atau hari ini pun cerita drama ini akan tetap selalu fresh

Aku sangat merekomendasikan drama ini untuk kamu yang lagi penat tapi butuh tontonan ringan yang menghibur, Reply 1988, MY FAVORIT KDRAMA! 

Okey, kita kenalan dulu yuk sama tokoh-tokoh dalam drama ini. 

Perkenalkan pemeran utama ada Sung Deok-sun yang diperankan oleh Lee Hye-ri. Deok-sun adalah anak perempuan tercantik yang malas sekali belajar, peringkatnya saja 99 dari 100 siswa. Deok-sun terlahir dari keluarga minim ekonomi, ayahnya bekerja di bank tetapi keluarga mereka memiliki hutang dengan nominal cukup besar yang membuat gaji ayah mereka tidak pernah utuh tiap bulannya. Itulah kenapa keluarga Deok-sun menjadi satu-satunya keluarga yang masih tinggal mengontrak dengan fasilitas seadanya.

Memiliki rumah besar dan mewah, di atas kontrakan Deok-sun ada Kim Jung-hwan atau Jung-pal, diperankan oleh Ryu Jun-yeol. Berbanding terbalik dengan nasib Deok-sun, Jung-hwan merupakan anak orang kaya. Orang tuanya tidak pernah kehabisan uang, rumah mereka pun paling besar di antara rumah tetangga yang lain. 

Di depan rumah Jung-hwan, ada rumah Sung Sun-woo yang diperankan oleh Go Kyung-pyo. Sun-woo terkenal sebagai anak pintar yang sangat menyayangi keluarganya. Setelah ayahnya meninggal Sun-woo hanya tinggal bersama ibu dan adiknya yang masih kecil. 

Di sebelah rumah Jung-hwan ada rumah Ryu Dong-ryong yang diperankan oleh Lee Dong-hwi. Dong-ryong adalah anak pak guru, bapaknya terkenal galak dalam mengajar apalagi kalau mengajar di kelas Dong-ryong (karena ada anaknya sendiri jadi bebas ngomel-ngomelin anaknya). Dong-ryong hidup dengan berkecukupan, tidak kekurangan harta, orang tua masih lengkap, tetapi ... ia sangat jarang menghabiskan waktu bersama keluarganya. Mamanya sibuk bekerja, papanya pun sama. Tidak jarang Dong-ryong sarapan pagi sendirian atau terkadang mama tidak sempat membuatkannya sarapan jadi ia harus membeli sarapan di luar, uangnya ditinggal di meja. Dalam keseharian pun Dong-ryong jarang berada di dalam rumah, karena tidak ada siapa-siapa.

Tokoh terakhir, ada atlet baduk profesional yang sudah mengikuti perlombaan hingga ke manca negara, dan ia selalu menang melawan atlet-atlet hebat. Namanya Choi Taek yang diperankan oleh Park Bo-gum. Meski merupakan atlet profesional Choi Taek tetaplah Choi Taek, yang dipandang bloon oleh sahabat-sahabatnya. Mengikat tali sepatu tidak bisa, menyalakan radio ngga kepikiran kalau colokannya harus dicolok dulu, dan masih banyak hal sepele lain yang tidak bisa Choi Taek kerjakan. Dan ia adalah satu-satunya teman yang paling pendiam dan selalu nurut kalo disuruh apa aja, di antara ke 4 sahabatnya.
Sebenernya semua tokoh dalam poster sama pentingnya, di setiap episode pasti semua tokoh keluar, tapi kalau ngenalin semuanya satu-satu ... kayaknya kelamaan deh ya, jadi aku cuma mengambil tokoh-tokoh dalam persahabatan mereka.

Seperti judulnya, drama ini berlatar tahun 80-an. Mereka tinggal di Seoul tetapi bukan orang asli Seoul karena dialek mereka berbeda, tinggal bertetangga dalam 1 komplek dengan jarak rumah yang berdempetan satu sama lain. Anak-anak mereka (yang aku kenalkan di atas) terbiasa main di sekitar rumah saja, biasanya rumah Choi Taek yang dijadikan base camp perkumpulan kelimanya. Saat jam makan siang tiba keempat orang tua akan berteriak sahut-sahutan memanggil nama anak masing-masing. Yang tak butuh waktu lama mereka akan pulang.

Saking akrabnya para anak dan orang tua di komplek itu, setiap kali jam makan mereka saling menukar dan memberi lauk. Tujuannya apa? Gatau, mungkin biar bisa saling nyicipin kali ya soalnya setiap rumah pasti masak. Point plus-nya dari acara tukar menukar lauk ini, lauk makanan di rumah jadi banyak padahal tadinya cuma masak 1 atau 2 menu aja. 

Saat perkenalan tokoh aku sudah menceritakan sedikit tentang kehidupan mereka. Okey mari kita flashback ke cerita dalam dramanya, mulai dari Deok-sun. 

Deok-sun adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Karena keuangan keluarga mereka yang terbatas mereka hidup dengan serba seadanya. Rumah yang hanya memiliki 3 ruangan (2 kamar tidur dan dapur, mereka tidak mempunyai ruang tamu bila ada yang berkunjung duduknya di dalam kamar), kamar mandi yang terpisah dari rumah, tidak ada penghangat ruangan untuk musim dingin, lantai rumah yang sudah miring tetapi mereka mengabaikan itu karena baru miring belum roboh jadi ga perlu direnovasi dulu, dan makan makanan seadanya. 

Keluarga mereka hanya memiliki 3 anak, tetapi untuk bisa memakan telur mata sapi hanya 2 anak, Kaka dan adik Deok-sun, sementara Deok-sun nya sendiri selalu dianggap gampang dan diberi lauk makanan yang lain, yang juga dimakan oleh kakak dan adiknya. Padahal Deok-sun selalu ingin mendapat telur mata sapi juga.

Untuk bisa makan es krim pun harus mengumpat, agar 2 anak yang lain tidak minta dibelikan juga. Ulang tahun Deok-sun berdekatan dengan ulang tahun kakaknya, dari tahun ke tahun mereka selalu merayakan ulang tahunnya berdua, 1 kue untuk jatah 2 anak dan hadiah juga dibagi 2. 

Pernah di suatu waktu Deok-sun mengamuk, sambil berteriak ia memberitahu semua hal yang tidak ia sukai dari keluarganya (tidak mendapat telur mata sapi, kue ulang tahun berdua dengan kakak yang selalu membuatnya emosi, dan protes hanya adiknya yang sering dibelikan es krim). Kedua orang tua Deok-sun baru sadar apa yang sudah mereka lakukan setelah Deok-sun mengeluarkan unek-uneknya.

Meski begitu Deok-sun merupakan anak yang aktif dan ceria. Dimana pun ia berada ia selalu disenangi sekitarnya. Di sekolah Deok-sun pun memiliki sahabat sesama perempuan. Yaaa tau lah ya persahabatan perempuan ga jauh dari gibah dan kompor mengompor. 

Pernah suatu hari ketiganya mau latihan dance, Deok-sun yang sangat tergiur dengan hadiahnya selalu bersemangat setiap kali mereka latihan. Sebelum memulai latihan mereka mengisi energi dulu di rumah makan terdekat. Saat makanan mereka sampai 3 sahabat laki-laki Deok-sun datang juga ke rumah makan yang sama, kecuali Choi Taek yang sibuk latihan baduk. 

Melihat Deok-sun dan ketiga laki-laki yang baru datang terlihat sangat akrab, kedua sahabat perempuannya kaget. Apalagi saat melihat ada 1 laki-laki yang tampak sangat peka pada Deok-sun, contohnya saat Deok-sun mau minum laki-laki ini yang membukakan tutup botolnya, saat Deok-sun meminta refil air putih laki-laki ini yang membantu Deok-sun mengambilnya, itu Sun-woo. Kedua sahabat Deok-sun langsung berpikir kalau Sun-woo suka dengan Deok-sun. 

"Ga mungkin ada laki-laki yang sepeduli itu sama perempuan kalau bukan karena suka." 

"Iya betul, pasti dia suka sama kamu deh," timpal yang satunya sama-sama mengompori.

"Ah nggak, kok, dia emang kayak gitu orangnya," jawab Deok-sun, karena memang selama berteman dengan Sun-woo laki-laki itu terbiasa bersikap baik dan perhatian. Dan menurut Deok-sun itu normal.

"Coba deh kamu perhatiin kalau dia terus-terusan perhatian ke kamu berarti fix dia suka sama kamu!" 

Deok-sun sama sekali tidak pernah berpikir demikian, tetapi berkat kedua sahabatnya ini ia jadi penasaran, apa iya selama ini Sun-woo menyukainya? Sejak saat itu Deok-sun jadi sering memerhatikan Sun-woo. Betul, gelagat Sun-woo memang berbeda. Hampir setiap hari ia datang ke rumah Deok-sun untuk meminjam keperluan sekolah. Seperti minjem Tipe-X, Tipe-X kertas, isi pensil, kamus Korea Inggris, dll. Jung-hwan pernah memergoki Sun-woo yang apa-apa minjam ke Deok-sun padahal sebenarnya Sun-woo punya barang-barang yang ia pinjam (jadi kayak alasan aja minjem itu ini biar bisa ketemu).

Sudut pandang Deok-sun jadi berubah, ia juga beranggapan Sun-woo suka padanya. Apalagi saat sedang berkumpul Sun-woo bilang ia sedang menyukai seseorang.

"Kalau begitu sampaikan saja perasaanmu," sahut Deok-sun bersemangat. 

Sun-woo terkejut, ada keraguan di matanya.

"Sampaikan perasaanmu saat salju pertama turun." 

Teman-teman yang lain menyetujui usul Deok-sun, yang membuat Sun-woo akhirnya mengikuti kemauan mereka. Deok-sun sangat bersemangat ia tidak sabar menunggu salju pertama tiba. 

Saat salju pertama turun, Sun-woo benar-benar mengungkapkan perasaannya. Bukan untuk Deok-sun, melainkan untuk Sung Bo-ra, kakaknya Deok-sun. Deok-sun kesal, marah, kecewa, ia selalu emosi kalau berhadapan dengan Sun-woo yang Sun-woo sendiri bingung kenapa Deok-sun emosi? 

Next lanjut ke perjalanan hidup Jung-hwan atau teman-temannya memanggilnya Jung-pal. Jung-hwan memiliki sikap cuek, gengsian, tetapi ia penyayang. Jung-hwan juga agak kasar, jadi wajar saja kalau bercanda sama dia intonasinya ngegas terus. Di balik sikap cuek dan kasarnya Jung-hwan, sebenarnya ia menyimpan perasaan untuk satu-satunya teman perempuan yang ia punya, Deok-sun.

Semua terjadi karena ia, Deok-sun, Dong-ryong, dan Sun-woo dikejar bapaknya Dong-ryong saat sekolah mereka sedang mengadakan kemah semalaman. Ketiganya ketauan tidak berada dalam area kemah waktu hari sudah sangat larut. Untuk menghindari kejaran bapak Dong-ryong mereka berpencar menjadi 2, Dong-ryong dan Sun-woo belok ke kanan, Deok-sun dan Jung-hwan belok ke kiri. Yang belok ke kanan terus saja berlari karena bapaknya Dong-ryong terus mengikuti mereka, sementara yang belok ke kiri berhasil mengumpat di gang sempit, sangat sempit. Sampai-sampai untuk dimasuki dua orang saja susahnya bukan main. Di saat ini Jung-hwan dan Deok-sun berdiri berhadap-hadapan dalam waktu yang lama karena mereka menunggu bapaknya Dong-ryong balik dulu baru mereka keluar. 

Suasana keduanya menjadi sangat canggung. Lama-kelamaan Jung-hwan merasa ada yang aneh dari getaran hatinya. Apalagi saat ia bisa menatap wajah Deok-sun dengan jarak yang sedekat itu. 

Setelahnya, Jung-hwan baru menyadari gadis itu sangat lucu dan ceria. Setiap kali ia melihat tingkah konyol Deok-sun ia tertawa malu-malu, gelagat orang yang salting sendiri. 

Jung-hwan pun turut berjuang untuk Deok-sun. Saat mereka berangkat sekolah menaiki bis yang sangat penuh, Deok-sun yang tidak kebagian tempat duduk tersenggol-senggol siswa lainnya di dalam bus, pelan-pelan Jung-hwan berpindah tempat menjadi di belakang Deok-sun, melindunginya. 

Pernah juga Deok-sun meminta tolong Jung-hwan untuk datang saat ia dan kedua sahabatnya sedang makan-makan di mall. Lagi lagi kedua sahabatnya punya firasat kalau Jung-hwan beneran suka sama Deok-sun. Mereka memberi challenge agar menyuruh Jung-hwan datang. Dan benar, Jung-hwan datang. Padahal jarak rumah mereka dengan mall itu sangat jauh. Sudah begitu semua makanan yang mereka makan dibayarkan oleh Jung-hwan. Jelas Deok-sun sengaja memesan makanan banyak-banyak dan melahapnya dengan tidak sabaran, yang membuat mulutnya belepotan. Sambil mengomel Jung-hwan mengelap makanan di mulut Deok-sun. 

Tetapi Jung-hwan terlalu gengsi untuk mengungkapkan perasaannya. Bertahun-tahun ia hanya memendamnya sendirian. Sampai moment dimana ia tau Choi Taek juga suka dengan Deok-sun dan berniat untuk menyatakan perasaannya. 

Saat itu Choi Taek mengajak Deok-sun menonton di bioskop, padahal di hari yang sama Choi Taek ada pertandingan baduk. Deok-sun datang duluan ke bioskop, menunggu di luar gedung. Ia menunggu sangat lama dari antrian tiketnya masih sepi sampai rame, sampai semua orang sudah masuk ke dalam gedung Choi Taek belum juga muncul. Jung-hwan tau hal itu. Khawatir dengan Deok-sun yang akan kedinginan menunggu di luar gedung karena saat itu sedang turun salju, ia datang mengendarai mobilnya. 

Setibanya Jung-hwan di bioskop, ia hanya memerhatikan kedua sahabatnya itu dari jauh, ternyata Choi Taek bisa datang menemui Deok-sun, keduanya sudah bersiap mau memasuki gedung bioskop.

Selama bertahun-tahun Jung-hwan hanya memberikan sinyal-sinyal saja, pernah saat mereka sudah dewasa Jung-hwan menyatakan perasaannya melalui cincin kesayangannya yang selalu ia simpan, ia pernah bilang suatu hari nanti cincin itu akan dikasih ke orang yang ia sukai. Saat Jung-hwan mengungkapkan perasaannya, ketiga sahabatnya kaget bukan main. Tapi, di ujung kalimat Jung-hwan tertawa. "Hei, jangan serius-serius, itu tadi hanya contoh kalau aku udah menemukan orang yang aku suka." Seakan-akan ungkapan perasaannya hanyalah candaan. Yang akhirnya semua sahabatnya termasuk Deok-sun menganggap hal tadi adalah candaan. Dan Deok-sun tidak pernah tau tentang perasaan Jung-hwan.

Tadi di atas aku ada bilang Choi Taek suka sama Deok-sun ya? Itu bukan candaan, itu sungguhan! Choi Taek dengan polosnya bilang ke sahabat-sahabatnya (tentu saat Deok-sun tidak ada) kalau ia menyukai Deok-sun dan ingin mengungkapkan perasaannya.

Perjalanan cinta mereka tidak disorot terlalu banyak karena Choi Taek kan atlet profesional, setiap bulannya pasti ikut tanding ke sana sini. Jadi hari-harinya dipenuhi latihan latihan dan latihan. Jadi ia jarang ikut berkumpul dengan sahabat-sahabatnya meski ia tidak ada tetap saja ketiga sahabatnya selalu berkumpul di kamarnya.🤣

Dan meski kisah mereka tidak seromantis itu, mereka pernah ngalamin first kiss lho, hayo ada yang ingat scene nya? Clue nya first kiss terjadi saat mereka masih berumur belasan tahun, masih SMA.

Lanjut ke Dong-ryong. Sama halnya dengan Choi Taek Dong-ryong pun tidak punya kehidupan yang benar-benar mencolok. Ia menjadi satu-satunya tokoh yang tidak mempunyai kisah percintaan. Ia mempunyai karakter yang hampir sama dengan Deok-sun, dua-duanya sama-sama gila dan bar-bar. Pokoknya kalo berteman sama mereka berdua siap-siap kalian yang malu haha.

Terakhir, sekaligus menjadi yang paling berani menunjukkan kisah percintaannya adalah Sun-woo. Yup, setelah menyatakan perasaannya sesuai saran Deok-sun Sun-woo resmi berpacaran dengan kakaknya Deok-sun, Sung Bo-ra yang terkenal pintar tapi sangat galak.

Awalnya mereka berpacaran secara diam-diam, Bo-ra yang memintanya agar lingkungan komplek mereka tidak perlu tau dulu soal hubungan mereka. Demi bisa berpacaran dengan pujaan hatinya Sun-woo manut saja. Ia selalu menunggu Bo-ra pulang sekolah di depan gang. Meski salju sedang turun dengan lebatnya ia tetap menunggu Bo-ra pulang. Kadang mereka bertemu di angkringan.

Tidak disangka-sangka kisah percintaan mereka langgeng meski sempat putus karena Bo-ra lulus tes CPNS. Bo-ra tidak bisa LDR, makanya ia mengambil jalan tengah. Beberapa tahun kemudian Bo-ra yang dibuat gagal move on, dan ujung-ujungnya mereka balikan karena Bo-ra yang memintanya duluan. Saling menyimpan perasaan selama bertahun-tahun akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah meski sempat ditentang karena nama marga mereka sama.

Itu kisah mereka saat SMA. Setelah lulus sekolah semuanya sukses, karir mereka pun bagus bagus. 

Deok-sun menjadi pramugari dan ia pandai berkomunikasi dgn berbagai macam bahasa. Jung-hwan menjadi tentara angkatan udara, ia membeli mobil dan mengendarainya kemana pun itu. Choi Taek tetap menjadi atlet baduk, ia pun membeli mobil dan bisa mengendarainya, meski ia tidak pernah bisa parkir. Sun-woo menjadi dokter, Dong-ryong membuka usaha rumah makan yang ramai pengunjung setiap harinya.

Kalau diceritain begini memang tidak ada kesan yang gimana-gimana tapi percaya deh drama ini seruuu banget. Kekeluargaan mereka yang hangat, persahabatan mereka yang solid dan lucu abis sampai kisah percintaan malu-malu kucing yang bikin penonton gemes semuanya perfect!

Drama ini aku kasih bintang 10 dari 5😭, suka banget soalnyaaaa. Yang belum nonton buruan tonton! Durasi 1 episodenya emang agak panjang, udh gitu episodenya sampe 20 kalo ga salah? Kalau kalian suka sama drama ini kalian akan merasa puas banget nontonnya. Tapi selera orang beda-beda ya, aku suka banget belum tentu kalian bisa suka juga.

Anyway, terima kasih sudah membaca. Baca review selanjutnya yuk. Jangan lupa like juga ya hihi makasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Benarkah Reinkarnasi itu Nyata? : Mengulas Buku "CINTA DUA DIMENSI" karya Haning Arum & Sunarto

Siapkan Tissue, Mari Menggalau Bersama : Mengulas Buku "SENJA, HUJAN, & CERITA YANG TELAH USAI" karya Boy Candra

Motel yang Terkena Sial karena Kedatangan Pembunuh : Kdrama "THE FROG"