Drakor Romance yg Ga Usah Ada Season Duanya! : Kdrama "TWENTY FIVE TWENTY ONE"
Poster drakor Twenty Five Twenty One, sumber : Pinterest
Udah pernah nonton drama ini? Siapa yang setuju sama judul blog aku? Angkat tangaaan!🙋🏼 Untuk sebagian orang mungkin akan berkomentar, "Ya bagus lah kalo ada season 2 nya. Bukannya biasanya pecinta drakor suka sama drama-drama yang ada lanjutannya ya?" Ada yang berpikir begini? Sini aku kasih paham.
Tadinya aku termasuk salah satu orang yang berpikir, "Ah cerita kaya begini mah paling endingnya umum, happy. Mau berantem kayak gimana pun pasti endingnya balikan terus ujung-ujungnya mereka menikah." TAPI TERNYATA AKU SALAH.
Semua itu udah dikasih tau dari awal episode. Ada yang sadar? Clue-nya cuma berupa nama marga, bukan diceritain kalo endingnya mereka bakal bersama atau nggaknya, bukan.
Yup, nama marga anaknya Na Hee-do Kim, Kim Min-chae. Sementara nama marga cowok yang romantis banget sampe bikin penontonnya pada baper di drama ini Baek. Kalo mereka berakhir happy harusnya kan nama marga anaknya Hee-do Baek juga, Baek Min-chae. Ya kan?
Okey, kalo gitu kita kenalan sama setiap tokohnya yuk.
Perkenalkan pemeran utama ada Na Hee-do yang diperankan oleh Kim Tae-ri. Hee-do adalah seorang atlet anggar yang punya jiwa semangat yang tinggi. Ia pun anak yang ceria, aktif, kreatif, supel, dan selalu bisa mencairkan suasana, meski ia tidak pintar karena tidak pernah ikut pelajaran sekolah.
Tadi di atas aku ada bilang "cowok romantis di drama ini" siapa itu? Namanya Baek Yi-jin yang diperankan oleh Nam Joo-hyuk. Yi-jin adalah seorang anak dari pemilik perusahaan terkenal, tetapi sayang perusahaan papanya ini bangkrut yang membuat anggota keluarganya berpencar. Mamanya pulang ke kampung halaman, papanya juga (tapi bukan ikut istrinya, dia pulang ke kampungnya sendiri), adik Yi-jin ikut bibinya, dan Yi-jin satu-satunya yang masih tinggal di Seoul menyewa kost-kostan seadanya sambil melamar pekerjaan ke sana ke sini.
Selanjutnya ada idola Hee-do, Ko Yu-rim yang diperankan oleh Bona WJSN. Yu-rim merupakan atlet anggar juga, bedanya ia sudah masuk di tahap nasional. Ia pernah memenangkan medali emas saat bertanding. Berkat prestasinya ini ia menjadi bintang iklan di beberapa produk makanan dan minuman.
Lanjut, ada Moon Ji-woong yang diperankan oleh Choi Hyun-wook. Ji-woong sangat menyukai Yu-rim. Di antara orang-orang yang tergila-gila dengan Yu-rim ia termasuk salah satunya yang sangat berani mengutarakan perasaan melalui konser band-nya. Ji-woong juga mempunyai julukan di sekolah, si anak ganteng dari kelas 12.
Terakhir, ada sahabat Ji-woong sedari kecil, Ji Seung-wan yang diperankan oleh Lee Ju-myoung. Seung-wan adalah ketua kelas yang paling pintar di sekolahnya. Ia pun pemberani, ia pernah membela Ji-woong saat sahabatnya mendapat perlakuan kasar dari guru, yang gurunya sendiri berpikir perlakuan itu wajar dilakukan ke murid yang melanggar peraturan. Meski harus dikeluarkan dari sekolah Seung-wan tidak takut dan tetap bersikeras dengan kepercayaannya, tidak membenarkan kekerasan terhadap murid.
Kisah mereka berawal dari Yi-jin yang bekerja part time menjadi pengirim koran keliling. Setiap pagi ia mengantarkan koran ke seluruh rumah. Suatu hari Yi-jin mendapat cara termudah untuk mengantar koran-koran itu, dengan melemparkannya. Cukup mudah dan tidak memerlukan banyak waktu, karena bisa dilakukan meski sambil menggoes sepedanya.
Saat Yi-jin melempar koran untuk rumah Hee-do, lemparannya terlalu keras, hingga merusak 1 patung kesayangan keluarga Hee-do. Hee-do jelas marah, ia menghardik Yi-jin habis-habisan. Yi-jin yang belum mendapatkan pekerjaan utama tidak bisa mengganti rugi, ia hanya meminta maaf sambil minta dilihatkan patung yang ia rusak. Rusaknya tidak parah, hanya di bagian ujung alat vitalnya saja yang terpotong karena bentuk patung itu adalah anak kecil sedang membuang air kecil. Ujung-ujungnya, Hee-do menerima permintaan maaf Yi-jin tetapi mulutnya tetap mengomel.
Berawal dari sana hampir setiap pagi mereka bertemu, Hee-do yang ingin berangkat sekolah dan Yi-jin yang sedang mengantar koran. Berkat karakter Hee-do yang supel dan mudah bergaul, keduanya selalu berkomunikasi dengan baik, sesekali Hee-do bercerita tentang apa yang ia suka tetapi ditentang oleh ibunya, dan keberhasilannya saat berjuang membuktikan pada ibu kalau ia benar-benar menyukai olahraga anggar. Hingga pada suatu hari mereka saling memberitahukan nama masing-masing.
Di lain waktu mereka kembali bertemu di toko rental komik langganan Hee-do. Yi-jin bekerja part time juga di sana. Hee-do yang sangat menyukai komik, terlebih komik Full House, salah satu komik yang sedang viral dan saat itu berstatus belum tamat, masih on going, Hee-do sama sekali tidak pernah ketinggalan update-an komik episode terbarunya. Pemilik rental pun sudah paham, kalau komik viral itu rilis ia akan menyisakan 1 buku khusus untuk disewa Hee-do, yang mana nanti sepulang sekolah Hee-do akan langsung menjemputnya. Tetapi itu tidak terjadi saat Yi-jin bekerja di sana.
Yi-jin justru menyisakan 1 komik Full House untuk orang yang Hee-do benci. Dan parahnya, orang itu bukan berasal dari kampung tempat tinggalnya, rumahnya jauh, perlu naik bus untuk ke sana. Jelas Hee-do tak terima. Ia sudah menjadi langganan di rental tersebut, bisa-bisanya pekerja baru malah lebih menyewakan bukunya ke orang lain. Terjadi perdebatan di sana.
Dari pihak Yi-jin, ia tidak tau kalau Hee-do adalah pelanggan setia dan pemilik rental terbiasa menyisakan 1 buku untuknya, karena pemilik rental tidak pernah memberitahu apa-apa. Sementara, satu-satunya orang yang Yi-jin sisakan komik viral itu adalah Ko Yu-rim. Sebelum pulang sekolah Yu-rim mem-booking lewat telepon karena komik di rental kampungnya sudah habis tersewa. Hee-do sangat kecewa karena Yi-jin lebih memilih Yu-rim. Saat ditanya ia memilih siapa antara Hee-do dan Yu-rim? Yi-jin tidak bisa menjawab. Saat itu posisi mereka sudah mulai akrab.
Saat memperkenalkan tokoh di atas aku bilang Yu-rim ini idolanya Hee-do, ya? Tapi kok ini aku bilang Hee-do benci sama Yu-rim? Jadi gini, saat sekolah Hee-do menutup olahraga anggar karena terbatasnya anggaran dari sekolah, Hee-do merengek pada ibunya agar dipindahkan sekolah ke sekolah Yu-rim, karena sekolah itu tidak terlalu jauh dari sekolah lamanya. Ibu Hee-do menentang, ia malah menyuruh Hee-do bersekolah seperti biasa saja tidak usah ikut olahraga olahraga segala. Sementara, semenjak mengikuti anggar dan melihat Yu-rim yang bisa memenangkan medali emas Hee-do termotivasi, ia yakin ia juga bisa seperti Yu-rim.
Setelah berdrama cukup panjang akhirnya ibu mengizinkan Hee-do pindah sekolah. Hee-do senang bukan main akhirnya ia bisa melanjutkan hobinya lagi. Point plus, ia bisa bertemu dengan Yu-rim setiap hari bahkan berlatih bersama! Hee-do sangat senang membayangkan itu.
Tetapi realita tidak mengatakan demikian, sifat Yu-rim justru berbalik dari ekspektasinya. Ia cuek, angkuh, dan sama sekali tidak mau mengobrol dengannya. Hee-do tidak tau apa salahnya, ia yang baru bergabung selalu menyapa Yu-rim dan teman-temannya lebih dulu, semua teman baru Hee-do selalu menyambutnya hangat, kecuali Yu-rim. Melihatnya saja seperti tidak sudi, apalagi mengobrol.
Hayo ada yang tau kenapa Yu-rim begini ke Hee-do? Tapi ujung-ujungnya mereka berteman dekat, fase ini hanya terjadi di awal mereka kenal saja, tapi ada yang tau kenapa sama Yu-rim? Coba komen yuk yang tau. Oh iya, tadi aku ada bilang Yi-jin meminjamkan buku untuk Yu-rim karena Yu-rim sudah mem-booking di telepon, ya? Kok mereka bisa kenal?
Jadi, Yu-rim dan Yi-jin dulunya tinggal bertetangga. Berkat ayah Yi-jin yang membiayai olahraga anggar Yu-rim bisa terus melanjutkan olahraga ini sampai masuk ke tim nasional dan berhasil memenangkan medali emas. Yu-rim berasal dari keluarga berekonomi pas-pasan. Ibunya membuka warung makanan sementara ayahnya bekerja sebagai supir truk. Sulit bagi mereka membiayai Yu-rim yang berprestasi di olahraga anggar, biayanya mahal.
Di sini ada yang salfok sama kecantikannya Yu-rim ga sih? Mukanya kayak muka blasteran Korea-Amerika kalo menurutku wkwk, ada kesan bule-bule nya gitu.
Jelas Yu-rim mempunyai banyak penggemar, apalagi setelah ia menjadi bintang iklan untuk makanan dan minuman, namanya semakin meluas. Tidak sedikit dari penggemar yang menyatakan perasaannya, tetapi Yu-rim menganggap mereka hanya penggemar saja tidak lebih. Tetapi berbeda saat ia menganggapi Moon Ji-woong. Yu-rim yang memang tidak pernah ikut pelajaran sekolah (kalau di Korea ada sekolah yang menyediakan ekskul olahraga, anak yang bergabung di ekskul olahraga tersebut dikhususkan untuk berlatih olahraga saja, tidak harus ikut belajar di kelas. Karena kalau mereka berprestasi mereka bisa dikirim menjadi timnas Korea) tidak terlalu memerhatikan teman-teman sekelasnya, bahkan ia tidak kenal seluruhnya.
Ji-woong yang memang sudah menyukai Yu-rim selalu berusaha mendekatinya. Sampai suatu hari Ji-woong memberanikan diri mengungkapkan perasaan saat ia sedang perform bersama band sekolahnya. Hayo kira-kira Yu-rim terima Ji-woong ga ya? Ada yang tau?
Yu-rim dan Hee-do memang jarang berada di kelas, sehingga keduanya tidak begitu akrab dan tidak begitu mengenal teman sekelas mereka, apalagi Hee-do yang baru pindahan. Sudah menjadi tugas Seung-wan selaku ketua kelas untuk mengontrol teman-temannya, tak jarang ia mengajak mereka mengobrol. Teman pertama yang bisa akrab dengan Hee-do adalah Seung-wan, karena ia yang mengajak Hee-do berkeliling sekolah, memperkenalkan ruangan ini dan itu. Yang tidak disangka-sangka ternyata rumah Seung-wan dan Hee-do tidak jauh! Plot twist-nya, ternyata Yi-jin tinggal bertetangga dengan Seung-wan, lebih tepatnya Yi-jin menyewa rumah Seung-wan untuk dijadikan tempat tinggal sementara.
Alur cerita drama ini menggunakan alur maju mundur, yang mana untuk menceritakan masa lalu Na Hee-do dan Baek Yi-jin anaknya Hee-do diharuskan membuka buku diary ibunya dulu. Hee-do tau anaknya sering membaca diary-nya, tetapi ia tidak melarang. Bapaknya apa ga cemburu ya anaknya dibiarin tau kisah masa lalu emaknya? Kan masa lalunya bukan cuma olahraga aja ada percintaan juga. Bener-bener definisi mantan terindah sih Na Hee-do sama Baek Yi-jin itu tuh.
Kalian pasti tau kan scene legend di drama ini yang kalimatnya viral kemana mana?
Yup, saat Yi-jin sudah naik pangkat menjadi penyiar berita (bukan reporter lagi) dan Hee-do sudah bergabung dengan timnas dan berkali-kali memenangkan medali emas di berbagai macam pertandingan, hingga pertandingan antar negara, Yi-jin terlihat sedang mewawancarai Hee-do di TV. Ia menanyakan kabar dan ... mengucapkan selamat atas pernikahan Hee-do. Di scene ini ketara banget keduanya masih sama-sama suka tapi mereka memilih untuk tidak bersama, huaaa mewek aku nontonnya.😭🤧
Drama ini aku kasih 5 dari 5. Alur cerita yang dibuat sangat realistis dan akting aktornya yang sangat-sangat bagus sama sekali ga ada adegan yang keliatan "drama" banget (contohnya kayak pura-pura jatuh dari sepeda atau motor, tiba-tiba bisa terbang😅 aduh ini ketara drama banget sih, dibuat-buat) Semuanya terlihat sangat nyata, seakan-akan kisah di film ini beneran ada di dunia nyata. Ya pasti akan selalu ada yang kayak Hee-do dan Yi-jin. Pokoknya secara keseluruhan aku suka banget banget banget sama drama ini, rekomen banget buat ditonton!
Baca review aku yang lain yuk, jangan lupa like juga ya hihi makasih udah mampir. Love you💜
Komentar
Posting Komentar