Apa Semua Cewe Malu Terlihat Jelek di Depan Cowo yang Mereka Suka? : Kdrama "WEIGHTLIFTHING FAIRY KIM BOK-JOO"
Setelah demam Twenty Five Twenty One, aku mencoba nyari drakor dengan genre senada dan berharap serunya juga mirip-mirip kayak Twenty Five Twenty One. Banyak dari teman-teman merekomendasikan drama ini, Weightlifthing Fairy Kim Bok-joo. Okey cus kutonton.
Drama ini bukan drama baru, rilis tahun 2016 an, wih pas aku baru lulus sekolah rilisnya, haha kutonton setelah 8 tahun kemudian😭. Mian, tapi kalian ada yang kaya gitu juga ga sih? Drakor lama tapi baru nonton beberapa tahun kemudian gitu? Karena sebenarnya aku kurang suka sama drama genre romance. Jadi ya gini rilis tahun berapa nontonnya tahun berapa hihi. (Halah alasan)
Yaudah lah ya, langsung aja kita start review-nya, mulai dari perkenalan tokoh dulu kali ya? Let's go!
Pemeran utama ada Kim Bok-joo yang diperankan oleh Lee Sung-kyung. Kayak judulnya, di dalam drama ini Bok-joo berperan sebagai atlet angkat besi. Di drama ini ceritanya Bok-joo agak gendut, Guys, secara dia kan atlet angkat besi jadi harus kuat buat ngangkat yang berat-berat. Dia juga makannya buanyak banget, mungkin karena itu makanya dia sering banget pake sweater dan celana panjang gombrong (karena badan aktris aslinya gada gemuk gemuknya acan kecuali pipi, itupun ilustrasi karena rambutnya dipotong pendek)
Pemeran penting selanjutnya ada Jung Jun-hyung yang diperankan oleh Nam Joo-hyuk. Ia adalah atlet renang yang sempat mencoreng namanya sendiri karena beberapa kali melakukan kesalahan di awal babak, setiap kali hal itu terjadi Jun-hyung terbayang-bayang luka di masa lalu. Siapapun yang nonton drama ini pasti setuju kalo drakor ini emang keluaran lama, soalnya Joo-hyuk nya masih kuyus. Ah tapi kuyus-kuyus tetep kotak-kotak perutnya😆🤣.
Dokter yang bikin Bok-joo tergila-gila sampe kepikiran buat merubah sedikit penampilannya menjadi lebih feminim, pokoknya Bok-joo baru pertama kali ngerasain jatuh cinta sama dokter ini deh. Dan, karena dokter ini juga Bok-joo jadi dicurigai pelatih, bukan cuma itu Bok-joo juga hampir dihajar bapaknya. Nama dokter ini Jung Jae-yi diperankan oleh Lee Jae-yoon. Dokter Jae-yi ini kakaknya Jun-hyung.
Aktor terakhir yang aku tunjukkan fotonya, Song Si-ho, mantan terindahnya Jun-hyung! Si-ho sempat gagal move on berat dan melakukan hal gila kepada siapapun yang berani mendekati mantannya. Kenapa ga balikan? Jangan dikira Si-ho diem aja, Si-ho ini tipikal cewe frontal yang kalo udh effort ga main-main! Ga keitung berapa kali dia ngajakin Jun-hyung balikan tetapi Jun-hyung memilih untuk lanjut berteman saja. Si-ho diperankan oleh Kyung Soo-jin. Si-ho adalah atlet senam nasional yang mengalami depresi sehingga prestasinya menurun drastis.
Kenapa cuma 4 yang ditampilkan fotonya? Karena pemeran utamanya ya mereka, selebihnya pemeran pendukung. Berkat mereka berempat alur cerita drama ini jadi terbentuk. Okey, kita mulai, yuk!
Di awal episode kita akan disuguhkan oleh Jung Jun-hyung yang lagi naik sepeda menuju kampus, bertemu dengan Kim Bok-joo and the genk, mereka samprokan. Jun-hyung yang bawa sepeda ngerem mendadak sampai terjatuh sementara Bok-joo dan kedua temannya yang sedang memakan sosis sambil mengobrol, sosis kesukaan Bok-joo terjatuh ke jalanan aspal. Ketiganya kesal dan mengomel.
Berawal dari pertemuan ini Bok-joo dan Jun-hyung jadi sering bertemu. Lebih tepatnya Jun-hyung yang mengejar-ngejar Bok-joo karena sapu tangan kesayangannya ada di Bok-joo setelah kejadian terjatuh dari sepeda kemarin itu. Lambat laun, karena keduanya sering bertemu Jun-hyung menyadari sesuatu, ternyata Bok-joo adalah teman SD nya!
Mulai sejak itu Jun-hyung makin-makin sering bertemu dengan Bok-joo, malah kalau mereka samprokan Jun-hyung tidak lagi segan untuk menyapa, "Hei gendut!" sapaan Bok-joo saat masih kecil dulu. Bok-joo yang malu dengan sapaan itu berkali-kali mengomeli Jun-hyung, memintanya untuk berhenti memanggilnya begitu. Tetapi bukannya menurut Jun-hyung malah semakin menjadi-jadi.
Bok-joo tinggal di asrama kampusnya, tetapi ia sering pulang untuk menengok Bapak dan pamannya yang membuka rumah makan Ayam Bok-joo. Ibu Bok-joo sudah lama meninggal, sejak itu Bapak Bok-joo mengurus putrinya seorang diri dan ia selalu dirundung rasa bersalah. Maka dari itu meski galak bapak Bok-joo selalu berusaha membahagiakan Bok-joo. Pernah suatu waktu Bapak Bok-joo membawa pulang meja rias, yang Bok-joo tau meja itu diambil dari jalanan.
Kalo di Korea ada istilah buang barang yang sudah tidak terpakai, yang membuang ini bayar ke pemerintah habis itu barang diletakkan gitu saja di halaman rumah. Kalo ada yang mau ya boleh diambil. Dan Bapak Bok-joo suka sekali memungut barang-barang bagus dari jalanan. Tetapi Bok-joo tidak suka, ia mengomel karena merasa belum terlalu butuh dengan meja rias itu. Lagi pula uang mereka banyak kenapa selalu mengambil barang dari jalanan?
Sekali lagi, bapak Bok-joo hanya berusaha menyenangkan putrinya. Meski dilarang ia tetap membawa pulang meja rias yang masih bagus. Bok-joo tau itu, setelah memojokkan Bapaknya dengan segudang pertanyaan, Bapak akhirnya mengaku. Bok-joo yang kesal mengembalikan meja itu ke tempat asalnya. Di jalan, tiba-tiba saja hujan, karena tangan Bok-joo sedang menggotong meja ia tidak bisa membawa payung, jadi dibiarkan saja hujan membasahi tubuhnya.
Jauh dari prediksi Bok-joo tentang orang baik di sekelilingnya, di jalan tiba-tiba saja ada lelaki yang memayunginya. Bok-joo tidak kenal siapa laki-laki itu. Berulang kali ia bertanya apa Bok-joo butuh bantuan tapi Bok-joo selalu menolak. Saat dipayungi orang tak dikenal pun Bok-joo berusaha menolak secara halus tetapi laki-laki itu tetap berjalan sambil terus memayunginya. Bok-joo terpesona dengan kebaikan hati dan ketampanannya. Sejak saat itu wajah laki-laki itu selalu membekas di ingatan Bok-joo. Apalagi senyumnya, maniiis.
Itu pertama kalinya Bok-joo merasa berbunga-bunga saat memikirkan seseorang. Seperti didukung oleh semesta, keesokan harinya saat Bok-joo dalam perjalanan pulang usai kuliah, di lampu merah ia bertemu lagi dengan lelaki itu! Bok-joo senang bukan main. Ia mencari tau siapa dan dimana tempat tinggalnya.
Ternyata, lelaki itu berprofesi sebagai dokter berat badan, diam-diam Bok-joo mengikutinya. Semakin hari wajah dokter semakin membekas di kepalanya, Bok-joo memutuskan untuk berpura-pura menjadi pasien yang tidak tau kalau klinik yang ia singgahi adalah milik dokter tampan itu. Semua berjalan lancar, Bok-joo mampir ke klinik, ia diperiksa dan ditanyakan beberapa pertanyaan seputar berat badan, lalu Bok-joo diberikan list harga paket untuk perawatan selanjutnya.
Bok-joo kaget bukan main, harga paketnya sangat mahal sementara ia hanya mahasiswa. Bok-joo bingung harus mendapatkan uang dari mana, meminta bapak tentu bukan solusi baik. Bok-joo tau betul bapaknya tempramen akut, selain itu Bok-joo tidak tega menggunakan uang sebanyak itu untuk kesenangan pribadinya, ia tau jatuh bangun usaha bapaknya demi menghidupinya. Akhirnya Bok-joo mengumpulkan sisa-sisa uang yang ia punya, tetapi tetap saja ujung-ujungnya ia menggunakan uang yang diberikan bapaknya🤣. Habisnya minjam ke kedua temannya mereka gada yang punya duit sebanyak yang Bok-joo butuhkan, siapa lagi yang bisa menolongnya selain bapak.
Setelah uang terkumpul, diam-diam Bok-joo selalu menghilang dari asrama untuk mengunjungi klinik milik sang dokter. Kalau temannya bertanya mau kemana, Bok-joo hanya menjawab ia mau membantu bapaknya mengantar delivery ayam ke pelanggan yang memesan online. Awalnya teman-temannya percaya karena Bok-joo memang sering melakukan itu. Tetapi akhirnya mereka tau kalau Bok-joo berbohong. Karena pernah suatu hari Bok-joo pergi secara terburu-buru, saat kedua temannya mampir ke rumah makan ayam milik bapak, keluarga Bok-joo menanyakan keberadaan anaknya, biasanya kalau teman-temannya datang anaknya pasti ada di sana juga, tetapi kali itu tidak ada. Kedua sahabat Bok-joo pun sama kagetnya, kenapa Bok-joo tidak ada di sana sementara motor matic yang biasa digunakan untuk delivery ayam terparkir rapi di halaman rumah.
Bok-joo memang merahasiakan kasmarannya, ia terlalu malu untuk bercerita. Sampai pada akhirnya salah satu temannya tau sendiri. Saat sedang memegang ponsel Bok-joo ada pesan masuk yang berisi Bok-joo harus datang check up ke klinik berat badan. Nan-hee kaget bukan main, sejak kapan Bok-joo pergi ke tempat seperti itu? Masalahnya, mereka adalah atlet angkat besi yang mana mereka diharuskan menggemukkan badan, tetapi kenapa Bok-joo malah melakukan sebaliknya?
Sudah ketangkap basah oleh Nan-hee mau tak mau akhirnya Bok-joo memberitahu kegiatan apa sebenarnya yang ia lakukan diam-diam. Bok-joo meminta Nan-hee untuk tutup mulut dan jangan bercerita ke siapapun termasuk pada Seon-ok, Bok-joo malu kalau orang-orang tau ia sedang kasmaran.
Oh iya, dokter yang Bok-joo suka ini adalah Kakak Jung-hyun. Keduanya pernah samprokan saat Bok-joo baru selesai check up dan Jun-hyung datang ke klinik untuk mengunjungi kakaknya. Seperti biasa, Jun-hyung menyapanya dengan sapaan Bok-joo semasa SD dulu, sementara Bok-joo sendiri berpura-pura seperti baru pertama kali bertemu dengan Jun-hyung. Karena ia sudah terlanjur bilang kalau ia adalah mahasiswa musik, Bok-joo takut penyamarannya terbongkar karena mulut Jun-hyung yang sangat jahil. Sambil memberi isyarat, awalnya Jun-hyung bingung tetapi ia menurut saja dan ikut berakting seakan mereka memang baru bertemu lagi setelah sekian lama.
"Kalian saling kenal? Sepertinya kalian akrab." tanya dokter Jae-yi.
Dengan cepat Bok-joo menjawab, "Iya, ini teman SD saya dulu, Dok. Sudah lama ya kita ga ketemu. Gimana kabarnya, Jun-hyung?"
Jun-hyung yang masih canggung karena tiba-tiba harus berpura-pura hanya cengar-cengir saja. "Dulu saat SD nama julukannya gendut, Hyung. Makanya saat bertemu lagi aku panggil begitu," jelasnya menjawab pertanyaan dari kenapa mereka terlihat sangat akrab?
Dari sana Jun-hyung tau kalau Bok-joo menyukai kakaknya. Meski kejahilannya tidak bisa dihilangkan Jun-hyung mendukung perasaan Bok-joo dan selalu membantunya dalam hal apapun itu, termasuk berpura-pura kalau mereka tidak sekampus.
Itu kisah asmara Bok-joo, kalau kisah Jun-hyung ... Ia kembali bertemu dengan mantannya, Si-ho. Mereka lama tidak bertemu sejak Si-ho menjadi atlet senam profesional. Jun-hyung sudah tidak memiliki perasaan apa-apa, berbanding terbalik dengan Si-ho yang masih terus berharap hubungan mereka bisa kembali lagi seperti dulu. Si-ho sering teringat pada kisah percintaan mereka dulu, pernah saat Si-ho melewati 1 toko sepatu ia teringat pada Jun-hyung di masa lalu. Saat itu sambil bergenggaman tangan keduanya memasuki toko tersebut, wajah mereka sangat gembira terlihat dari senyum yang mengembang manis.
Si-ho menaksir 1 sepatu, dan berniat untuk membeli 2 pasang sebagai sepatu couple. Tetapi Jun-hyung menolak, dan Jun-hyung langsung merangkul Si-ho untuk keluar dari toko tersebut. Takut Si-ho malah milih sepatu model lain. Tanpa pikir panjang, Si-ho membeli sepatu yang dulu ia inginkan. Sepatu itu dibeli untuk Jun-hyung, setelah membungkusnya ia mengirim sepatu tersebut ke asrama atlet renang.
Saat menerima hadiah tersebut, teman sekamar Jun-hyung sangat heboh, terlebih saat ia tau hadiah tersebut dari Si-ho. Di kampus, Si-ho terkenal sangat cantik dan populer, sama seperti Jun-hyung yang terkenal tampan. Tetapi reaksi Jun-hyung bukanlah senang, keesokannya ia mengajak Si-ho bertemu dan mengembalikan sepatunya. Awalnya Si-ho bisa maklum kalau Jun-hyung berlaku demikian, setelah melewati beberapa masalah kehidupan, emosi Si-ho menjadi tidak stabil, ia jadi teringat dengan penolakan hadiahnya. Dengan segenap emosi yang ada, Si-ho membawa hadiah itu ke asrama atlet renang dan memberikannya langsung ke Jun-hyung. Semua orang memerhatikan dan membicarakannya. Ya iyalah, itu asrama cowo jadi kalo ada cewe yang tiba-tiba masuk pasti pada kaget, berani banget tuh cewe.
"Apa susahnya menerima hadiah?" ujar Si-ho, memaksa Jun-hyung menerima pemberiannya.
Meski merupakan atlet profesional, perjuangan Si-ho untuk bisa menjadi atlet tidaklah mudah. Ekonomi orang tuanya yang sangat pas-pasan dan hubungan kedua orang tuanya yang semakin hari semakin memburuk. Keduanya sering bertengkar di depan adik-adiknya bahkan mereka sampai bercerai, hanya karena uang. Si-ho ingin mundur saja menjadi atlet senam tetapi ibu melarangnya. Stres memikirkan nasib adik-adiknya setelah kedua orang tuanya bercerai, fokus Si-ho menjadi buyar.
Latihannya tidak pernah berjalan lancar, tetapi ia selalu memaksa diri sampai akhirnya ia melukai dirinya sendiri. Kakinya cidera, pingsan saat sedang latihan, pola makan tidak teratur, mengonsumsi obat tidur dengan dosis berlebih. Pernah suatu ketika Si-ho pingsan seharian di kamarnya. Untung saja ada yang menyadari ia tidak berangkat latihan dan mengecek kamarnya ia sudah terjatuh di lantai. Bok-joo adalah teman sekamar Si-ho, ia tidak menyadari Si-ho pingsan karena saat Bok-joo masuk ke kamar untuk mengambil sesuatu Si-ho masih berada di atas kasur.
Beberapa hari terakhir Bok-joo tidak tidur di kamarnya, ia kesal begitu mengetahui Si-ho lah pelaku yang mengadukan ke pelatih angkat besi soal ia yang akhir-akhir ini sering berkunjung ke klinik berat badan. Tentu saja pelatih angkat besi marah, karena Bok-joo terpilih menjadi atlet yang akan berkompetisi mewakili kelompoknya. Kalau Bok-joo menang ia bisa masuk menjadi atlet profesional Korea.
Kedua pelatih angkat besi menanyakan hal ini ke bapak Bok-joo, bapak yang tidak tau menahu soal kegiatan anaknya marah bukan main. Masalahnya kedua hal yang Bok-joo lakukan adalah kegiatan yang saling bertolak belakang. Angkat besi mengharuskannya menambah berat badan, sementara klinik berat badan mengharuskannya menurunkan berat badan😆. Setiap hari Bok-joo makan dalam jumlah besar, saat ditimbang pelatih berat badan Bok-joo selalu naik. Sementara siang harinya Bok-joo diberi krim pengurus badan. Karena dokter Jae-yi memang spesialis itu dan ia tidak tau kalau Bok-joo adalah atlet angkat besi.
Sejak kejadian itu Bok-joo tidak pernah lagi datang ke klinik dokter Jae-yi. Dokter Jae-yi sempat bertanya pada Jun-hyung tentang Bok-joo, lebih tepatnya khawatir kenapa Bok-joo tidak pernah lagi datang ke kliniknya. Mengetahui hal itu Bok-joo memberi kabar melalui pesan singkatnya, ia meminta maaf karena hilang kabar dan tidak bisa ke klinik lagi, karena ia akan melanjutkan kuliahnya ke luar negeri (yang jelas ini bohong ya, Guys).
Nah, kisah percintaan Bok-joo sudah, Jun-hyung dan Si-ho juga sudah, apalagi nih yang belum? Oh, kisah percintaan dokter Jae-yi! Tapi gada yang istimewa dari kisah dokter ganteng itu, Guys. Karena dokter Jae-yi punya trust issue sama perempuan dan dia gagal move on padahal mantannya udh punya pasangan lagi. Di balik ketidak percayaannya terhadap perempuan dokter Jae-yi punya sahabat namanya Go Ah-young, ia juga dokter yang bertugas mengurus kesehatan para atlet di kampus Jun-hyung, Bok-joo, dan Si-ho.
Dokter Ah-young ini tipikalnya agak mirip-mirip kayak Si-ho. Dia berani, suka caper di depan orang yang disuka, dan effort. Ah-young dan Jae-yi bersahabat sejak keduanya masih sama-sama bersekolah kedokteran. Tanpa Jae-yi sadari sudah lama Ah-young menyukainya. Padahal Ah-young sering memberi kode kalau dia suka sama Jae-yi tapi Jae-yi ga pernah peka!
Meski begitu, di ujung cerita keduanya jadian kok, Guys. Meski Ah-young sempat ngambek dan pindah tempat kerja ke pedesaan. Awalnya Ah-young mengira Jae-yi hanya kasihan padanya, makanya setiap kali Jae-yi yang caper Ah-young menolak, dalam ajakan apapun itu. Tapi Jae-yi tak gentar, ditolak sekali dua kali dia tetap datang berkali-kali meski jarak keduanya sangat jauh. Sampai akhirnya kisah mereka berdua berakhir happy ending di pelaminan.
🗣️ : "Ceritanya kok percintaan terus, sih?"
Memang drama ini genrenya romance comedy ya, Guys. Jadi alur ceritanya memang lebih fokus ke percintaan. Tapi ada scene misterinya kok, dikit banget tapi. Di saat ibu kandungnya Jun-hyung tiba-tiba pulang ke Korea, semua luka di masa lalu Jun-hyung terungkap. Nah, ada yang bisa nebak ga luka masa lalunya apa? Coba komen-komen, yuk. Hihi.
Overall drama ini aku kasih bintang 3 dari 5. Why? Drama ini kurang realistis, Guys. Ada beberapa scene yang ketara "drama banget". Memang setiap drama pasti punya wajah tersendiri untuk menggambarkan kisah mereka ya, begitupun dengan selera aku yang suka sama alur cerita yang mulus dan realistis, jadi pas nontonnya ngalir dan berasa kayak ... seakan-akan mereka lagi di kehidupan nyata saking realistisnya!
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa bacain blog aku yang lain ya, dadah!
Komentar
Posting Komentar